"Bahaya Mom Shamming di Zaman Milenial"



Mom's Shamming....

Tahu bahaya dari judul di atas nggak bu ibu  ?
Pernah tahu perasaan seorang ibu saat di bully nggak ?
Kalau nggak tahu gimana, jadi yuk mari kita stop "MOM'S SHAMMING"  
kenapa ? jawabnya karena dapat melukai hati seorang ibu secara mental.

 


Dan tanya kenapa ?
karena aku sendiri pun mengalami nya sendiri. 
dan maaf juga jika ditulisanku kali ini agak sedikit terlihat emosian, karena aku menulisnya dalam keadaan gregetan banget habis jadi bully an para ibu-ibu gaul yang lebay.


Sudah kesekian kalinya telingaku mendengar nada sumbang dari ibu - ibu, seharusnya aku abaikan saja omongan mereka yang terlalu kampungan.
Oh aku orang yang berpendidikan,jadi tak sepatutnya aku mendengarkan ocehan mereka.

Tapi ya lama - lama kalau yang di bully bahan nya itu dan itu lagi, sebel juga dong aku.
bilangnya gini 
" kok kurus padahal nggak kerja, nggak kemana - mana, hanya diam dirumah aja"

" apa aja sih seharian dirumah, nggak pernah terlihat"

" kemana tuh keluar rumah, pasti mau ngegosip deh"

" anaknya kok nangis mulu, duh nggak becus amat urus anak 1 doang "

Dan itu baru sebagian kecil yang dijabarkan disini,kalau mau ditulis semua ya pasti nggak ada habisnya. 
itu aja baru beberapa kecil aja,belum lagi anakku nan manis ini juga pernah di bully oleh ibu - ibu lainnya katanya gini

" duh kok udah umur segini belum bisa jalan"

" duh, udah tumbuh gigi duluan tar nggak bisa jalan loh "

" kok mata anakknya bulet"

" kok suaranya gede banget sih, nge bass"

Dan lain-lain yang bisa memancing kemarahan aku kalau ditulis semuanya, please para ibu-ibu diluar sana yang ngerasa pintar nan hebat stop untuk Mom Shamming atau nge bully orang.

Karena setiap ibu itu beda cara pola asuhnya tuk anak mereka, jangan dibanding kan dengan cara kalian mengasuh anak. itu sangat jauh berbeda

Mengapa kalian begitu dengan mudahnya ngebully seseorang yang belum tentu sempurna dari kalian, coba cek lagi deh gimana waktu kalian para ibu-ibu yang sudah pada tua gimana cara mengasuh anak.

Dan gimana rasanya kalau kalian yang di bully oleh ibu-ibu lain nya, ngerasain dipojokkan dan jadi bahan bully an kalian ?

Gimana Indonesia ini mau maju kalau cara pikiran kalian para ibu - ibu masih terpaku oleh zaman purbakala.
ini zaman modern dimana semua sudah harus cerdas dengan ilmu pengetahuan yang bisa dengan mudah di akses di internet.

Dulu kalian mungkin sewaktu dulu belum ada Dokter dan masih mengandalkan tukang beranak karena saat itu Dokter masih sangat sulit tuk didatangi.
Lantas, harus juga kah sekarang aku yang harus mengandalkan tukang beranak ?
disini aku cuma mau bilang, bukan bermaksud menyepelekan jasa tukang beranak yang sudah bertahun-tahun membantu.
tapi aku hanya seorang ibu yang ingin terbaik tuk anaknya saja, bukan kah kalau persalinan di Rumah Sakit perlengkapan persalinan sudah terjaga kebersihan dan sebagainya.
miris sekali cara pemikiran para ibu di zaman sudah canggih seperti ini.

Tapi tak apa,aku hanya bisa bersabar dan berdoa agar keajaiban selalu datang menghampiri keluarga kecilku.
Agar aku dapat mematahkan senyuman orang berhati sempit menjadi kesuksesan dan kebahagian kami dengan cara yang smart.







Komentar

  1. Iya bun, benar sekali terkadang orang mudah l sekali berkomentar. Padahal tanpa disadari bisa jadi komentar tersebut bisa menyakiti orang lain. Kalau saya pribadi lebih memilih untuk memahami orang lain daripada mengomentari. Karena dengan memahami kita akan mengerti perasaan orang lain

    BalasHapus
  2. Kesel yah rasanya pengen bales ya bun,tapi kalo kita bales podo wae karo liane. Tunjukin pake prestasi yuk.

    BalasHapus
  3. we are not do like this because should we are support each other. I hope you be pattient and only enjoy your life and activity

    BalasHapus
  4. Apapun bentuknya bullyan itu sangat tidak terpuji. Terlebih sesuai judul diatas karena hal tersebut hanya berawal dari iri tanda tak mampu

    BalasHapus
  5. Mom shamming juga bisa ya terjadi, mungkin lelah kali ya hatinya melihat yang lain lebih baik, ya sebagaimana yang terjadi juga pada dunia kerja juga kek gitu. Jadi pembelajaran nih buat daku nantinya, jangan menggigit kalau nggak mau digigit

    BalasHapus
  6. Memang sepertinya kita nggak akan bs lepas dr kata2 dr orang d luar sana ya, pun tak bisa begitu langsung dihilangkan, jd yg bisa kita lakukan hanya diri sendiri saja, lagipula yg tahu betul kan diri sendiri :D

    BalasHapus
  7. Selain body shaming ada juga moom shaming ya dan ternyata Berpengaruh buat psikis ibu2 diluar sana

    BalasHapus
  8. Memang jadi ibu atau pun jadi wanita karir yg body nya singset punya bebannya masing-masing. Fisik mah paling dibutuhkan sama wanita karir tp klo bagi ibu, kebahagiaan anak dan suami yg jadi prioritas. Harusnya tiap orang bisa menghargai pengorbanan seorang ibu ya

    BalasHapus
  9. aku ngakak yang komen matanya kok bulat. jadi pengennya ibu-ibu mata itu apa harus kotak, haha ada aja. Tapi ya sama sih dulu aku juga jadi bahan mom shaming ama tetangga

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kesehatan & Menerapkan Pola Hidup Sehat di Masa Pandemi

Kreasi Bunda Ayeen dan sikecil

Mantapkan SDM dengan Tingkatkan Harga Beli Sawit