Ketika tabung gas habis.....




Hai bunda....
apa kabar nya sekarang,,, masih stay dirumah aja kan ??
apa udah ada yang bosan pengen keluar rumah tuk menghilangkan kebosanan ?
Di syukurin aja ja bund,, jangan bersedih karena nggak bisa keluar rumah cuma tuk beli gorengan doang....

Biasanya selama stay dirumah,apa sih yang bunda lakukan tuk mengusir kebosanan ?
masak, nonton drakor favorit, makan, atau rebahan ?
apapun itu asal ngelakuin nya tetap dirumah ya bund....

Ngomongin soal masak, pernah nggak bunda lagi mepet waktu pengen masak tapi gas habis ? dan pas mau ke warung terdekat gas nya langka.


Itu pun yang aku alami saat menjelang lebaran H-1, kebetulan ingin memasak gulai bebek ( bebek peliharaan sendiri ) .
sengaja memelihara bebek agar saat lebaran tiba bisa di sembelih.

Gas habis, hendak ke warung pun stok gas juha habis. Haduh rasanya nggak karuan banget,apalagi sanak saudara dari suami udah datang dari kota.

Hem,,, kehilangan akal ?
nggak dong bund,, bunda ayeen nggak kehabisan akal karena masih banyak 1000 cara yang bisa dilakukan.
yakni ( tungku) berbahan kayu bakar.
kebetulan dirumah ada kayu bakar di belakang rumah, jadilah memasak menggunakan kayu bakar.

Sebenarnya kurang baik,bila terhirup atau terkena mata asap dari pembakaran kayu bakar. bila terkena mata atau terhirup, mata terasa pedih dan nafas sesak.
Itulah yang sering aku alami saat masak menggunakan kayu bakar, tapi.... Ya sudahlah karena gas di warung sedanf kosong.

Tapi stok gas habis hampir disetiap warung,, duh ini gimana sih ?
emang begitu sulit kah tuk stok gas ?
dibatasi atau ????
hemm,, terkadang muncul di benakku pertanyaan pertanyaan tersebut.

Bila gas berwarna H**** mengalami kelangkaan berkelanjutan, sedikit ribet juga sih.
karena menggunakan kayu bakar memakan waktu lama dan susah saat memasak karena jika api terlalu besar, masakan bisa cepat gosong apalagi ditinggal sebentar.

Btw,, sebenarnya menggunakan kayu bakar menghemat uang sih,tapi karena kurang efisien waktu makanya cara memasak ini sudah ditinggalkan sebagian orang, terutama yang tinggal di perkotaan.

Dan ngomongin soal masak menggunakan kayu bakar,, jadi ingat sewaktu masih kecil dahulu.
saat pulang kampung ke desa nenek, saat kumpul keluarga besar. para kaum ibu memasak menggunakan kayu bakar, karena masak dengan jumlah yang banyak menggunakan cara ini bisa lebih cepat masak,hehe.

Rindu akan kampung halaman, terkadang saat seperti ini sudah dewasa merindukan akan hal tersebut.
tak mewah memang,tapi jika dilakukan bersama sama masakan akan terasa lebih nikmat.
Itu karena dimasak dengan penuh cinta,ecieeee cieee.. ( apaan sih ).

Tapi semoga hal ini tidak terulang lagi, tidak membeli gas secara berlebih atau apapun itu di saat pandemi seperti sekarang. Semoga tal terulang lagi.

Karena bukan bunda ayeen saja yang mengalami,tapi hampir seluruh emak emak di sekitar tempat tinggal ku.


Sampai bertemu di next tulisan bunda ayeen ya.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Kesehatan & Menerapkan Pola Hidup Sehat di Masa Pandemi

Kreasi Bunda Ayeen dan sikecil

Mantapkan SDM dengan Tingkatkan Harga Beli Sawit