Mari Bergandeng Tangan Dukung Indonesia Untuk Kolaborasi Pentahelix Atasi KUSTA
Hai sahabat, apa kabar ?
Gimana puasanya, lancar ? Oh ya beberapa hari yang lalu aku mengikuti talkshow dengan topik yang menarik banget yaitu "KUSTA".
Talkshow ini diselenggarakan oleh KBR dan NLR INDONESIA, kalian sudah tau apa itu kusta ?
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman (Mycobacterium Lepra) dimana kuman tersebut menyerang kulit dan saraf tepi. Seperti yang kita ketahui penderita kusta yang tidak di obati dapat berpotensi menularkan kepada orang lain.
Mengapa penderita kusta enggan berobat ? Hal ini disebabkan karena masih melekatnya stigma negatif yang berada di masyarakat, sehingga kebanyakan penderita itu sendiri menutup diri dan enggan untuk berobat.
Agar lebih paham, yuk kenali beberapa ciri ciri nya :
- Munculnya bercak pada kulit
- Berkurangnya fungsi indra peraba
- Gejala kusta lain nya :
- Kulit menebal, kaku, kering
- Munculnya bisul yang tidak menimbulkan rasa nyeri
- Pembengkakan atau benjolan tanpa nyeri diwajah atau daun telinga
- Rambut rontok termasuk alis serta bulu mata
- Lepuh/ruam
- Munculnya luka tapi tidak terasa sakit.
- Dr. dr. Fiora Ramona Sigit, Sp. KK, M.Kes, Dipl - STD Hiv FINS DV - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI).
- R Wisnu Saputra, S.H, S.I.Kom - Jurnalis Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten Bandung.
Dalam talkshow tersebut memaparkan bahwa masih banyaknya masyarakat yang minim informasi atau pengetahuan sehingga mendeskriminasi penderita, untuk itu dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia Tanggal 7 April 2022 kemarin sekaligus menjadi pengingat kita bahwa kesehatan itu penting dan harus menjadi prioritas utama baik dalam lingkungan keluarga atau sekitar.
Karena permasalahan ini sudah menjadi tanggung jawab bersama tak hanya pemerintah, dinas kesehatan. Maka dalam hal ini dibutuhkan kolaborasi pentahelix dalam menangani permasalahan kusta yang melibatkan berbagai kalangan baik itu masyarakat, media, wartawan, dokter dimana dalam hal ini dapat diajak bekerjasama agar menjadi bagian memutus mata rantai penularan kusta.
Dan juga kolaborasi dalam penyampaian informasi yang benar dan akurat juga dapat dilakukan oleh tokoh masyarakat, pemuka agama dan tenaga kesehatan agar dapat meyakinkan masyarakat.
Dalam hal ini R Wisnu Saputra, S.H, S.I.Kom memaparkan bahwa hal yang perlu digaris bawahi yaitu *Seorang penyandang disabilitas bukan suatu keinginan, jika ia bisa memilih maka pasti ia akan memilih untuk hidup sehat dan normal*, untuk itu ketika mengedukasi masyarakat pun harus benar benar memperhatikan berbagai aspek dan audience agar apa yang disampaikan pun dapat menjadi ilmu baru bagi masyarakat tuk menghapus stigma negatif penyakit kusta.
Oh ya, untuk obat kusta itu sendiri bisa didapatkan secara gratis di puskesmas terdekat dirumahmu, dan jangan ragu untuk mengajak berobat apabila ada anggota keluarga yang mengalami ciri ciri yang sudah dijabarkan tadi, so.... Jaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan ya.
Komentar
Posting Komentar